Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2012

Penyakit Telat

Gambar
   Agak seriusan dikit nih. Telat adalah suatu kebiasaan bagi sebagian orang. Entah sebagian besar atau sebagian kecilnya. Tapi, apabila telat telah mendarah daging dan menjadi budaya, seperti halnya korupsi dan dilakukan berjamaah, bukankah ini suatu penyakit?    Pengalaman saya setelah mengikuti kegiatan keorganisasian mahasiswa selama setahun belakangan ini memberikan fakta yang cukup membuat kaget. Yaitu, setiap kali rapat ataupun pertemuan, atau seminar, pasti terlambat alias tidak tepat waktu. Saya ulangi, pasti terlambat. Apapun organisasinya itu. Dan anehnya telat itu sudah biasa sekali. Padahal menurut saya ini masalah kecil tapi serius.     Ironis memang, apalagi kita, mahasiswa yang notabene penerus bangsa. Saat bangsa lain menghadapi berbagai masalah lain, kita masih berkutat di masalah tepat waktu. Sudah sedemikian parah kah kita tidak memperhatikan masalah "sepele" ini?. Ingat, kadang hal sepele atau kecil itu yang membuat kita terpeleset. Jarum pun men

Menulis?

Gambar
   Tulisan kali ini mungkin agak singkat, sekedar memuaskan dahaga menulis. Tapi.. saya takut hal ini cuman nafsu he he. Ya wes ya, banyak sudah saya membaca bahwasanya agar kita diingat orang sepanjang masa itu dengan cara menulis. Iya tulis men. Dan hal itu ditegaskan lagi dalam buku "Keajaiban Belajar" karya mas Yu.. siapa ya lupa namanya haha.    Jadi, menulis itu bagi sebagian orang memang sangat mengasyikkan, dan saya juga ingin agar kegiatan tulis menulis ini bisa jadi hobi yang positif dan inspiratif. Saya percaya waktu yang sedikit bukanlah suatu alasan untuk tidak produktif. Bayangkan bila kita tiap hari nulis, maka dalam setahun kita akan mempunyai 365 tulisan! gokil gak tuh.    Tidak masalah bagus atau tidak tulisan kita, yang penting adalah kemauan untuk mencoba dan tak takut untuk gagal. Selamat menulis!

Kisah Pertama dari Pasar Dinoyo

Gambar
              Hari itu hari apa saya lupa, yang jelas saat itu saya tidak kuliah. Saya sedang berada di Pasar Dinoyo guna menemani teman saya (sebut saja Yogi) berbelanja kebutuhan untuk memasak. Singkat cerita, dengan mengendarai sebuah motor buatan Jepang, kami pun meluncur dengan kecepatan sedang.         Sesampainya disana, kami segera mencari barang yang dimaksud. Setelah berkeliling, mata kami  melihat sekawanan buah apel di sudut pasar, menggoda untuk dibawa pulang. Kami mencoba negosiasi dengan sang penjual. Terjadi dialog seru nan menegangkan. Namun disinilah letak kelucuan hidup (meminjam istilah Halid). Dialog itu berujung pada kejadian yang cukup memalukan. Untuk itulah saya menuliskannya di blog kesayangan saya ini (karena inilah satu-satunya blog yang aktif). Bukan untuk menyebarkan keburukan, hanya ingin berbagi tawa. Baiklah, mulai nggak fokus. Inilah dialog itu yang telah diedit sedemikan rupa : Yogi: Ini apel berapa sekilo bu? (menunjuk apel yang kecil) Ib