Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2013

Saya Ingin Banjarmasin

      Saya ingin Banjarmasin banyak pohonnya.   Biar teduh kayak di halaman Mesjid Sabilal. Kawasan sekitar Jl. S. Parman ideal ditumbuhi tumbuhan utamanya pohon-pohon besar yang rindang sebab disana sudah terlalu gersang. Menurut sebagian orang, jumlah ideal Ruang Terbuka Hijau (RTH) sekitar 30% dari tata ruang kota.               Contoh, Curtibas, sebuah kota di Brazil yang menjadi bukti keberhasilan penataan  ruang  yang mengedepankan RTH di perkotaan. Melalui berbagai upaya penataan  ruang  seperti pengembangan pusat perdagangan secara linier ke lima penjuru kota, sistem transportasi, dan berbagai insentif pengembangan kawasan, persampahan dan RTH, kota tersebut telah berhasil meningkatkan rata-rata luasan RTH per kapita dari 1 m2 menjadi 55 m2 selama 30 tahun terakhir. Sebagai hasilnya kota tersebut sekarang merupakan kota yang nyaman, produktif dengan pendapatan per kapita penduduknya yang meningkat menjadi dua kali lipat. Hal tersebut menunjukkan bahwa anggapan pengembangan R

Melahirkan Generasi Melek Sejarah: Sebuah Refleksi Hari Pahlawan

Gambar
        Bung Karno pernah berucap agar jangan sekali-kali kita melupakan sejarah. Ungkapan itu bukan ada benarnya, tapi memang benar adanya. Sejarah membuat kita tahu jati diri bangsa ini. Sejarah menungkap kebenaran meski sering di pelintir. Sejarah mengharuskan kita untuk belajar dari masa lalu. Itulah arti penting sejarah dalam pandangan saya. Bicara sejarah, tiap tanggal 10 November di Indonesia diperingati hari pahlawan nasional. Tanggal 10 November dijadikan hari pahlawan sebab pada hari itu, 68 tahun yang lalu terjadi pertempuran besar di kota Surabaya yang menimbulkan banyak pejuang berjatuhan melawan penjajah Inggris yang diboncengi tentara NICA (Belanda). Setidaknya hal itulah yang saya dapat ketika belajar sejarah di bangku sekolah dulu.        Waktu itu, tokoh utamanya adalah Bung Tomo, yang lahir pada 3 Oktober 1920. Pidato beliau yang begitu bergelora disertai seruan takbir mampu membakar jiwa patriot arek-arek suroboyo untuk melawan penjajah. Berikut transkrip pida

Berebut Eksekutif

Eksekutif [?]        Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia online, eksekutif artinya adalah   1   a  berkenaan dng pengurusan (pengelolaan, pemerintahan) atau penyelenggaraan sesuatu;  2   n Huk  kekuasaan menjalankan undang-undang;  3   n Man  pejabat tingkat tinggi yg bertanggung jawab kpd direktur utama atau pemimpin tertinggi dl perusahaan atau organisasi.  Dalam konteks kenegaraan, sepanjang pengetahuan saya yang cukup sedikit ini yang dimaksud dengan eksekutif adalah pemerintah yang dikepalai oleh seorang Presiden. Ini di Indonesia lho, entah di negara lain. Pada intinya, yang bertanggungjawab mengurusi rakyatnya, seperti itu. Saya menarik kesimpulan ini berdasarkan fakta bahwa apabila ada yang tidak beres semisal kenaikan BBM. Dalam pandangan rakyat, maka Presiden lah yang disalahkan. Presiden (eksekutif) sebagai kepala pemerintahan. Presiden sendiri dibantu oleh menteri-menteri yang ada dalam menjalankan roda pemerintahan.         Sementara, di dunia perusahaan kita mengena

Mulai Nulis Lagi

          Memang aneh ketika seseorang memotivasi kita untuk menulis tapi doi sendiri sama sekali tak aktif menulis. Itulah yang terjadi pada diri ini. Dulu saya pernah memposting tentang pentingnya menulis , dan cukup mendapat respon yang positif. Tapi apa mau dikata, produktivitas saya menulis jauh menurun dibanding dulu. Meskipun sebenarnya tulisan saya tak banyak dan tak begitu bagus. Hanya ada satu alasan yaitu kemalasan. Malas memang menjadi musuh besar dalam hidup saya.                     Karena rasa bersalah dan keinginan kembali untuk menulis (walaupun saya tidak jago dalam bidang ini), saya pun berusaha untuk melanjutkan menulis. Mulailah saya mencari ide. Namun kemalasan itu terus menghambat. Saya lebih sering membuka twitter dan facebook daripada menulis. Mulanya ide terus berdatangan namun tangan ini enggan bergerak. Jadilah ide itu sia-sia dan menguap begitu saja.                Sampai pada kemarin malam saya membaca sebuah notes di facebook milik seorang senio