Tentang Saya


Ahmad Ridhaifan Elrizky lahir di kota Malang, Jawa Timur, namun merupakan keturunan asli Kalimantan Selatan tepatnya Hulu Sungai Tengah (Barabai Apam City, Mama-Abah asli sana). Namun besar dan berkembang di Banjarmasin selama 17 tahun. Setelah mengenyam pendidikan dari SD-SMA di kota seribu sungai, bujang pemalu ini memutuskan untuk merantau kembali ke kota kelahirannya sendiri pada 2011 lalu. Kemudian diterima berkuliah dengan lapang dada di Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya. Vokasi itu Diploma-III bagi yang nggak tau.

Selama di Malang, dia tinggal di Asrama Mahasiswa Kalimantan Selatan Mandastana. Iya, asrama yang legendaris itu. Yang sangat suka behapakan (saling ejek dalam canda dan tawa). Menurutnya, banyak pelajaran didapat dari Asrama yang terletak Gang 13 Dinoyo samping Polsek Lowokwaru itu.

Pemuda ini sangat menyukai seni (desain), sejarah dan tentunya sholat 5 waktu. Pernah tercatat sebagai pemenang lomba balap karung tingkat divisi di Riset dan Karya Ilmiah Mahasiswa (R-KIM) Unibraw. Ini adalah fakta yang tak dapat dibantah. Selain itu, sempat juga aktif di BEM dan Rohis.

Kegemarannya selain hal yang berbau desain juga olahraga futsal. Bagi doi, futsal adalah sebuah harga diri. Mungkin ini terkait masa lalunya. Entahlah. Mengaku memiliki banyak kawan karib, si Ahmad ini tak pernah mengaku kesepian meskipun jodoh belum di tangan. Sesekali sih iya, katanya. Wajar sih.

Tak terasa 3 tahun kuliah (yah, namanya juga D3, cepat) lulus dan diwisuda tahun 2014 lalu. Sempat menganggur, galau dan risau selama beberapa saat, akhirnya sang pemuda berhasil diterima di salah satu kantor konsultan pajak di Waru, Sidoarjo. Walau sempat ingin menangis ketika disuruh pulang ke banjar, tetapi akhirnya Yang Maha Kuasa memberikan jalan (Ilmu saya belum cukup untuk membangun kampung halaman). Akhirnya begini, kembali berdiaspora.

Kemudian, saya kuliah lagi di Universitas Airlangga, jurusan Akuntansi. Lagi-lagi bertemu teman baru yang menyenangkan. Saya sempat tinggal di asrama mahasiswa kalimantan selatan Hasanuddin HM alias asrama pucang. Setelah setahun di Sidoarjo dan tiga tahun di Surabaya, saya diterima di salah satu instansi di Jakarta untuk memulai petualangan baru tepat pada hari buruh tahun 2019 lalu. See you on the other side!



Galeri Nasional di hadapan lukisan yang berjudul "Berburuk Sangka"




Komentar

  1. Walah. Buhan mandastana kah? Aku di Malang jua. Salam kenal! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yup, tapi sudah lulus wahini begawi di Sidoarjo. Oke Salam kenal jua :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wawancara dengan Alfa Maqih

Pindah