Tetap Mesra di Usia Senja

       Mumpung jaringan lagi bagus-bagusnya, saya gunakan waktu yang berharga ini untuk memposting. Yah, harap maklum jaringan siput. Lambat banget. 
       Beberapa hari yang lalu di rumah saya kedatangan tamu jauh dari ibukota jakarta. Beliau merupakan pasangan suami istri yang sudah berumur. Yang suami adalah paman dari ayah saya. Dengan kata lain, saya memanggil beliau dengan sebutan kakek. Atau dalam bahasa banjar disebut "Kai". Sudah lama juga saya tak berjumpa kai ini. Sekitar 9 tahun lamanya. Kai ini sebenarnya orang banjar, namun karena sudah terlalu lama menetap di Jakarta, bahasa banjarnya agak kaku.
       Awalnya tak ada yang luar biasa. Sampai ketika saat makan malam, (kebetulan saat itu makan soto jawa) si nenek dengan penuh hati-hati dan perhatian, menaruh jeruk nipis ke piring kai. Sungguh, saya sedikit tertegun dengan pemandangan seperti itu. Apa karena mereka bukan orang sini? Entahlah.. Satu hal yang pasti, dalam kacamata saya, mereka tetap mesra di kala usia senja. Saya dengan penuh pengharapan, suatu saat ingin sekali seperti itu. Tetap  romantis walaupun jiwa telah menua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wawancara dengan Alfa Maqih

Pindah