Suatu Sabtu (Bagian I) : Pertama Kali Bermain Futsal

Suatu Hari Sabtu, di Masa SMA
Hari itu yang terekam dalam memori adalah hari sabtu. Aku masih ingat. Pada hari itulah aku pertama kali bermain olahraga futsal di lapangan futsal. Berawal dari hari itu lah, perlahan-lahan  aku mulai menyukai olahraga ini. Meski begitu, lapangannya sendiri adalah sebuah gudang yang dimodifikasi sedemikian rupa hingga ada gawang di dalamnya.

Gudang ini terletak di daerah pergudangan Basirih, pinggiran kota Banjarmasin, atau sebagian orang lebih mengenalnya sebagai "Jalan Tol". Padahal, tidak ada loket masuk ataupun pintu gerbang tol. Jalan menuju kesana pun berupa tanah merah yang licak (becek), berdebu dan berlubang. Kami sendiri memilih tempat ini karena harganya murah, setahuku.

Ternyata harga sebanding dengan kualitas. Selain pengap, lapangan ini juga tak memiliki rumput atau vinyl. Sebagai gantinya, karpet mushola yang biasanya berwarna hijau melayani kami pada hari itu. Iya Karpet mushola yang itu!. Parahnya, "rumput karpet' ini juga membahayakan penggunanya. Terbukti, seorang kawan yang bertugas menjaga gawang alias kiper, lecet tak berdaya karena tergilas karpet hijau nan kusam itu. Sejak saat itu, sang kawan tak lagi rajin main futsal alias ogah-ogahan.



Inilah penampakan "Lapangan Futsal". Tak tau sekarang nasibnya bagaimana.


Habis futsalan. Keringatan. Tapi kok ada yang pakai helm?

Jadi itulah pengalaman pertama kali aku bermain futsal. Jelas sekali dari sisi permainan tak ada yang bisa diingat, soalnya emang sama sekali belum bisa main futsal. Alhamdulillah ternyata masih ada foto diatas sebagai pengingat kejadian bersejarah ini. Aku sendiri menulis ini gara-gara teringat foto ini, thanks to Facebook.

Saat berkemas, aku mengecek hape nokia bututku. Ternyata, ada SMS masuk. Isinya sebagai berikut:

"Aku lagi di Banjarmasin.."

Siapa sang pengirim SMS ini? Apa pula maksudnya?

Bersambung....

Nantikan di tulisan selanjutnya: Suatu Sabtu (Bagian II) : Prisa dan Sebelah Lensa Kacamata yang Hilang

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wawancara dengan Alfa Maqih

Pindah