Ada Apa Dengan Tiga

Dari dulu saya sangat menyukai angka tiga. Dari sekolah dasar kalau tidak salah. Ditambah, Ultraman - superhero raksasa buatan jepang saat itu juga bernama Ultraman Tiga, maka lengkaplah kebahagiaan saya menyukai angka tiga. Kemudian anda ingat kan dengan tiga amal yang terputus ketika saat mati nanti? Benar sekali. Pertama amal jariyah, ilmu yang bermanfaat dan terakhir atau yang ketiga anak sholeh yang senantiasa mendoakan orangtuanya. Semoga tulisan yang saya terbitkan kali ini bisa membawa manfaat bagi yang membaca.

Membicarakan soal angka tiga, ada beberapa hal yang menarik perhatian saya. Setelah saya membaca buku-buku dan juga mendengar petuah orang lain, rata-rata ada tiga poin yang dihasilkan. Tokoh-tokoh besar pun punya tiga prinsip dalam hidupnya. 

Maka, pada kesempatan kali ini saya akan menyajikan tiga tokoh yang memiliki prinsip berbeda. Meski begitu, prinsip-prinsip beliau-beliau ini akan bagus sekali diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. 

Siapa saja ketiga orang tersebut? Mari kita simak.





1. Buya Hamka



Alhamdulillah, saya memiliki buku yang mengulas almarhum Buya Hamka, ditulis oleh anak beliau sendiri yaitu Irfan Hamka. Buku berjudul "Ayah" ini cukup menarik untuk dibaca dan juga direnungkan karena ditulis oleh orang dekat beliau yang tentunya sulit ditemukan di buku-buku tentang Buya Hamka yang lain. Buku ini menceritakan perjuangan Buya Hamka ketika setelah kemerdekaan di saat agresi militer Belanda sampai beliau wafat. Bahkan, ada juga bab yang mengisahkan tentang kucing kesayangan beliau yang bernama Si Kuning. Namun, yang paling menarik bagi saya adalah ketika Buya Hamka memberikan 3 pegangan hidupnya. Apa saja?


a. Niat karena Allah
    Buya Hamka mengingatkan kita, agar segala kegiatan yang kita lakukan diniatkan tulus dan ikhlas untuk Allah semata
b. Nasi Sabungkuih
    Artinya, dalam melaksanakan kegiatan kita harus memiliki persiapan, walaupun itu cuma sebungkus nasi.
c. Tinju Gadang Ciek
    Secara harafiah, maknanya adalah "sebuah tinju yang besar'. Pelajarannya, kita dalam hidup harus tegas, saking tegasnya itu seperti 'Sebuah Tinju Besar'. 



Seperti itulah kira-kira 3 pegangan hidup Buya Hamka. Koreksi saya bila salah.



2. Pak Harto



Tokoh selanjutnya adalah Presiden kedua Republik Indonesia yaitu Pak Harto, beliau juga memiliki prinsip 3 yang dikenal juga sebagai:


a. Sabar Atine
    Artinya selalu sabar. Memang dalam praktiknya sulit namun selama kita berusaha pasti ada jalan.
b. Saleh Pikolahe
    Selalu saleh dan taat beragama. Lagi-lagi menurut saya prinsip ini jelas tidak main-main. 
c. Sareh Tumindake
    Selalu bersikap bijaksana. Sebagai manusia yang terus berkembang, sudah sepantasnya kita membuat keputusan yang tepat dan bijaksana. Tentunya untuk mencapai hal itu dibutuhkan kecakapakan akal dan pengalaman yang tak sedikit.



itu 3 prinsip Pak Harto. sebenarnya ada lagi prinsip lain, namun yang saya temui di cover dalam buku "Suharto: The Untold Stories" hanya itu saja. Prinsip Pak harto sederhana, namun ternyata sangat sulit dijalani. Semoga kita bisa seperti beliau, dengan mengesampingkan isu-isu negatif beliau, karena beliau juga manusia biasa yang penuh dengan kekhilafan.



3. Pak Janti

Nama lengkapnya Janti Saragih, kelahiran 1959. Biasa dipanggil Pak Janti. Beliau adalah kabid P2 Humas Kantor Wilayah Pajak jawa Timur I, tempat magang saya dulu. Pak Janti orang yang baik dan sering menasehati kami. Menurut beliau, hidup ini cuma perlu 3 hal, yaitu:
a. Berdoa
b. Belajar
c. berolahraga

Penjelasannya adalah; 
1. Bila kita berdoa dan belajar saja tanpa berolahraga, maka kita akan sakit dan kurang daya gunanya
2. Bila kita berdoa dan berolahraga saja tanpa belajar, maka kita akan jadi, sebagai contoh sopir taksi saja.
3. Bila kita belajar dan berolahraga saja tanpa berdoa, maka kita akan jadi maling, ataupun koruptor.

Begitulah, tiga hal diatas ternyata saling berkaitan satu sama lain. Tiga hal diatas juga cukup sederhana namun bila kita pahami dan jalani akan menjadi luar biasa bermanfaat untuk kita ke depannya.



Demikianlah berbagai macam tiga prinsip yang berbeda-beda dari tokoh yang berbeda pula. Semoga tulisan ringan ini membawa manfaat walau sedikit. Wassalam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wawancara dengan Alfa Maqih

Pindah