#MandastanaJavaTour2013: Singgah Sebentar di Tasikmalaya
Selepas magrib kami meninggalkan Jogja (Baca: Kota Pertama: Jogjakarta), perjalanan menuju Bandung
dimulai ketika kami memasuki Cilacap, jawa Tengah. Saat itu, terjadi pemadaman
listrik. Sehingga, jalanan disana gelap gulita. Suasana sunyi, dengan
pencahayaan yang remang-remang, membuatku mengantuk. Tak lama setelah itu, aku
pun tertidur entah berapa lama.
Brakk! Sebuah hantaman membangunkanku dan seisi mobil.
Rupanya, jalanan yang menurun membuat
mobil berguncang keras. Seingatku seperti itu. Waktu menunjukkan sudah
lewat tengah malam. Kemudian, kami memasuki kota Tasikmalaya, Jawa Barat. Sopir
sekaligus kawan kami sudah tidak kuat berkendara karena kelelahan, kami
memutuskan untuk mencari hotel-hotel murah di pusat kota Tasikmalaya. Setelah
berkeliling dan berputar-putar beberapa waktu dan hamper tersesat, singgahlah
kami di sebuah hotel. Hotel yang sangat mencurigakan. Sayang, cerita hotel ini
sampai disini saja, karena off the record.
Kami menyewa dua kamar untuk 8 orang. Jadi, 1 kamar berisi 4
manusia berjenis kelamin laki-laki. Keesokan paginya, setelah membereskan
urusan di hotel atau check out, ketika badan terasa segar kembali, kami
memutuskan untuk mengisi perut yang terlanjur kosong menuju Masjid Agung
Tasikmalaya (kalau tak salah). Disekitar masjid yang lumayan luas ini, banyak
sekali pedagang kaki lima menjajakan panganan lokal.
Aku sendiri, bersama kawan
yang lain memilih untuk memesan satu porsi kupat tahu. Isinya kurang lebih
seperti tahu telor (orang jawa timur pasti tau makanan ini) namun tanpa telor.
Begitulah.
Selain kupat tahu, aku juga membeli beberapa Bacang, sejenis
panganan yang terbuat dari beras berisikan daging ayam dan daging-daging
lainnya yang terbukti berguna ketika kelaparan melanda di dalam mobil. (kembali
bersambung)
Komentar
Posting Komentar