Tahun Baru 2009 dan Paranormal Activity

31 Desember 2008. Kota Banjarmasin.

"Toot the horn"

"Bang the drum"

"It's a party"

Begitulah kalimat pembuka dalam suatu undangan yang kuterima melalui laman facebook. Undangan pesta tahun baru 2009. Pesta itu berupa pesta barbeque, kalau tak mau cuma disebut bakar-bakar jagung. Undangan itu dikirim kawan dari kelas lain yang ditujukan kepada semua murid SMA ku dulu. Menarik, baru kali ini aku dapat undangan seperti ini. Aku sangat tertarik.

Namun takdir berkata lain. Aku lupa alasannya, tetapi kelas ku ternyata memilih untuk membuat acara sendiri yang lokasinya tak jauh dari pesta tahun baru yang mereka adakan. Situasi ini menimbulkan kesan kalau acara yang kami buat menyaingi pesta mereka. Padahal tidak ada maksud seperti itu. 



Lokasi acara malam tahun baruan itu berada di rumah Jukri. Rumah yang memiliki ruang yang lapang serta halaman luas, sangat cocok. Kami memang sering sekali mengadakan acara kumpul-kumpul di rumah beliau ini karena letaknya juga strategis di tengah kota dekat Mesjid Raya.

Siang sebelum malam tahun baru, kami mulai menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk malam nanti. Rencananya, kami akan membakar ayam sebagai hidangan untuk malam nanti. Aku sendiri begitu antusias mengikuti acara ini. Sampai-sampai baju yang kukenakan malam itu warna merah, warna favoritku.

Malam tiba. Jalanan mulai ramai. Bunyi terompet nyaring terdengar di sudut-sudut kota. Personel-personel kelas segera menghambur ke rumah Jukri. Seingatku, cukup banyak yang datang pada malam itu. Acara ini bakal ramai!

Acara kami mulai dengan membakar ayam dan juga sosis dengan gaya yang super amatir. Terkait hal ini, terpaksa pembantu Jukri turun tangan untuk membuat suasana terkendali. Dia sangat membantu dalam pembuatan ayam bakar ala kelas kami.

Tiba-tiba hujan tiba.

Seperti hujan-hujan yang mendera pulau kalimantan pada umumnya, deras sekali saat itu. Aku sendiri tidak begitu ingat apakah kami telah sukses membakar semua ayam dan sosis. Tetapi, kami tetap makan pada malam itu. Saking derasnya hujan, rumah Jukri sempat kebanjiran. Air masuk melalui sela-sela pintu rumah. Lantai rumah Jukri pun basah oleh air yang meluap. Kemudian sebagian dari kami panik. Tapi ternyata banjir tak berlangsung lama. Air pun kembali surut. Kami pun bisa makan ayam dan sosis bakar dengan riang gembira.

***


Kemudian kami ngalor ngidul sampai sekitar pukul 1 pagi, lewat tengah malam. Salah seorang dari kami tiba-tiba mengusulkan agar kami nonton film bareng. Jukri merekomandasikan film horror yang berjudul 'Paranormal Activity'. Namun, dia juga memperingatkan untuk mendapatkan feel nya maka film satu ini perlu dihayati baik-baik. Selain itu, juga diperingatkan film ini bisa membuat kita parno dan ketakutan, jadi yang takut lebih baik tak usah nonton. Peringatan Jukri sukses membuat tiga dari teman kami tak sanggup ikut nonton bareng. Ruangan untuk nonton 'Paranormal Activity' adalah kamar tamu yang jarang digunakan keluarga Jukri.Tambah lagi rumah Jukri juga terkesan angker. Lengkaplah suasana mistis pada dini hari itu.

Tanpa menunggu lama, kami menyetel film horror itu. Rupanya, suasana film dibuat sedemikian rupa agar terlihat real. "Paranormal Activity" bercerita tentang pasangan suami istri yang iseng-iseng merekam fenomena-fenomena di rumah mereka. Sebagian besar adegan dibuat di kamar pasutri ini, dimana malam demi malam diwarnai adegan ganjil nan gaib, seperti pintu yang bergerak sendiri, jejak kaki di lantai, sampai lampu yang menyala sendiri. Sangat mengerikan.

Kami yang nonton film ini begitu menghayati, hingga puncaknya ketika sang istri di tarik-tarik oleh makhluk yang tak kasat mata. Adegan itu paling berkesan diantara adegan-adegan lainnya. Sebab dalam scene ini benar-benar terlihat bahwa ada makhluk gaib namun tetap tak kelihatan. Sampai film berakhir, tak nampak batang hidung si hantu. Benar-benar film yang mantap.

Paranormal Activity benar-benar menjadi film yang begitu membekas di memori. Selain karena memang keren, tetapi juga karena kebersamaan ketika membakar ayam, nonton film bareng sampai tidur bareng juga.

Satu hal, aku benar-benar ketakutan ketika itu.


Komentar

  1. beneran serem? gua gk suka film kayak gitu sih. gk serem aja mnrt gua. dan bosan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dari awal emang disuruh harus serius nontonnya bro, kalau nggak fokus nggak dapet seremnya. Tapi emang beda2 sih tiap orang :)

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Selama Pandemi

Pindah

5 Hal Ini Jangan Diabaikan Bila Ingin Selamat Hidup di Kalimantan