Catatan Selama Pandemi

        Sejak virus corona atau Covid-19 terdeteksi di Indonesia awal Maret 2020, sejak saat itulah hidup saya berubah. Ahli Kesehatan bilang 3M: Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak. Tak lupa 3T: Test, Tracing dan Treatment yang hingga kini masih perlu ditingkatkan lagi.

         Jumat, 13 Maret 2020
         Hard Rock Cafe Pacific Place tidak terlalu ramai malam itu. Saya memesan Es Jeruk. Adam, yang baru saya lihat lagi setelah 10 tahun, mengaku sakit perut dan ingin buang air besar. Mungkin efek makanan Jepang yang tadi dia makan. Belum ada kewajiban memakai masker.
             Minggu, 15 Maret 2020
         Pungkas Nurrohman, makhluk ajaib asal Kepanjen, Jawa Timur bertandang ke Jakarta dalam rangka memenuhi tugas dari kantor beliau. Saya janjian dengan beliau tepat tengah hari dan memutuskan untuk sholat zhuhur berjamaah. Saat bertemu gayanya masih sok dengan bersikeras untuk berjabat tangan padahal saat itu pemerintah sudah menghimbau untuk tidak bersalaman. Raja Penyakit memang. Kami makan siang di Lawless Burgerbar Menteng. Saya memesan Phil Anselmo yang ternyata nggak cocok di lidah. Kondisi Jakarta cenderung sepi. Kami beralih ke kafe di sekitar Jl Sabang. Selesai berbincang dengan berbagai macam tema, saya mengantarnya pulang ke hotal di sekitar Senayan kalau tidak salah. Sorenya, Gubernur Anies Baswedan mengumumkan pelajar di wilayah DKI Jakarta untuk tidak bersekolah selama 14 hari alias diliburkan. Sejak saat itu, waktu berjalan terasa lebih cepat.

         April 2020
         Perdebatan mengenai Lockdown atau tidak memanas. Sebenarnya Indonesia memiliki konsep yang mirip dengan Lockdown yaitu Karantina Wilayah yang tertuang dalam  UU No 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinan Kesehatan. Pada akhirnya Pemprov DKI memilih opsi untuk memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

         1 Syawal 1441 H
         Setelah sebulan penuh menjalani Ramadhan, tentu saja saya merayakan Idul Fitri seperti yang sudah-sudah. Namun tahun ini agak beda. Saya merayakanya sendirian, di kos-kosan.

          Juli-Agustus 2020
        PSBB berkanjut menjadi PSBB transisi sejak 5 Juni 2020. Mall kembali dibuka. Restoran boleh dine in dengan kapasitas 50%. Bioskop belum diperbolehkan buka. Dari arena JIEXPO melaporkan, konser diadakan dengan cara drive in alias di dalam mobil dan ternyata banyak peminatnya. 

           Banyak tokoh masyarakat yang meninggal dunia tahun ini sebut saja Glenn Fredly hingga Didi Kempot. Sepengetahuan saya, semenjak pandemi tingkat kematian juga meningkat. Maka, ketika ada yang berkata "tiap hari juga ada yang meninggal" jawabannya mudah:"Kalau mereka nggak kena covid, mungkin mereka nggak bakal meninggal meski punya penyakit bawaan". Banyak yang meninggal gara-gara corona. Meski begitu, banyak juga yang nggak percaya dan menganggap ini konspirasi alias jancuuuuuk.

           September 2020
        PSBB transisi dihentikan dan dilanjutkan dengan...... PSBB seperti di awal. Tetapi ada yang berbeda, sekarang ojol boleh menarik penumpang dan keadaan jalan tak sesepi PSBB pada bulan April. Ada yang bilang, maksudnya PSBB transisi adalah transisi antara dua PSBB. September, adalah bulan dimana hantu-hantu kembali bangkit dan sepertinya sudah menjadi event tahunan orang-orang yang kurang membaca.

           Pemerintah sudah melakukan yang terbaik. Artinya, ya emang segitu doang, terima aja tapi tetap kritik. Maksudnya saya pemerintah Brazil ya. Pemerintah sini mah sangat top penanganannya, dengan susu kuda liar, kalung anti corona dan sebagainya, sudah pantas masuk negara yang berhasil menangani pagebluk.

               Oktober 2020
         Di negeri antah berantah semacam negeri dongeng, 2020 benar-benar mimpi buruk sampai #RUUMellyGoeslaw disahkan secara ugal-ugalan. Ngakunya sih buat memperluas lapangan kerja. Bagi sebagian orang justru undang-undang ini malah menyesarakan rakyat. Menyesenrayakan rakyat. Saya ulangi ya, biar nggak diketawai. Menyensengsarakan rakyat. Rakyat pun demo, halte dihancurkan. Entahlah....

Sekian dulu. Semoga pandemi segera berlalu. Sehat semuanya.

Tarik, sis! Semongko

Bubarkan!!!

Kelurahan Serdang, sehabis hujan deras, 16 Oktober 2020

Komentar

  1. endingnya cringe, tp ak ketawa... haha... dahlah 👌🏽👌🏽👌🏽

    BalasHapus
  2. saya adalah pungkas nurrohman yang dalam artikel ini disebut sebagai raja penyakit. ada-ada aja.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pindah

5 Hal Ini Jangan Diabaikan Bila Ingin Selamat Hidup di Kalimantan