Termangu di Tawangmangu

   Selasa, 9 april 2013 saya bersama teman kuliah memutuskan untuk pergi ke Jogja dari kota Malang . Kedatangan kami kali ini berkaitan dengan rencana studi banding jurusan Perpajakan Program Pendidikan Vokasi Universitas Brawijaya angkatan 2011 ke UGM. Selain ke UGM, kami juga berencana untuk berkunjung Kantor Pelayanan Pajak Jogja yang menurut rekomendasi dosen cukup bagus. Untuk mematangkan studi banding tersebut, kami berempat melakukan semacam survei dahulu. 
   Pukul setengah dua belas siang dengan menggunakan sepeda motor, kami meluncur melalui jalur Malang-Kertosono-Caruban-Madiun-Magetan-Tawangmangu-Solo. Perjalanan yang membuat saya cukup excited. Truk-truk besar dan bis sempat membuat saya gugup. Tapi overall cukup menyenangkan. Senja menggerayangi ketika kami memasuki kabupaten Magetan yang berarti sudah memasuki kawasan perbatasan Jatim-Jateng. Singgah di pom bensin sebentar, kemudian bersiap menuju tawangmangu (bagi Jateng atau sarangan (bagi Jatim) yang berkontur naik-turun sebab daerah gunung. Dalam pandangan saya, daerah ini yang paling memorable selama perjalanan. 
   Saat melewati tawangmangu gerimis mendera dan suasana gelap karena sudah memasuki malam. Tapi pemandangan yang ada masih bisa saya tangkap. Hamparan pegunungan yang hijau membuat saya terkagum-kagum. Alam Indonesia tak kalah dengan alam negara lain. Saya jadi semakin bersemangat untuk jalan-jalan ke wilayah Indonesia lainnya. 
   Kembali ke tawangmangu, alamnya hijau yang membuat saya terpesona sekian lama, ternyata masih ada kejutan lainnya. Di daerah itu juga terdapat telaga-telaga yang menghiasi gunung. Indah sekali Alhamdulillah, saya sempat termangu di tawangmangu. Telaga itu sungguh keren! sedikitnya ada dua telaga yang saya lihat. Sayang, saya belum sempat jalan-jalan kesana dan juga sepertinya objek wisata disana belum tergarap maksimal. Terbukti dengan sepinya jalan yang kami lalui sehingga berpotensi ada tindak kejahatan disana. Ngeri, jalanan yang kami lalui memang sangat sepi ditambah penerangan yang minim.
  Setelah turun gunung kami segera menuju kediaman teman kami di Kabupaten sukuharjo dan beristirahat disana dan memutuskan ke ke Jogja keeesokan harinya. Tak sabar saya mencicipi bakmi khas solo setelah dikompori teman. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Wawancara dengan Alfa Maqih

Pindah