Kejutan

       Melanjutkan tulisan “Seminggu Menjadi Lelaki Melankolis” yang kemarin baru saya posting dan membahas tentang peristiwa di semester I,  kini lanjutan cerita di semester II. Apa sajakah yang terjadi di semester genap ini? Tetap terus baca “tulisan” ini.
       Alkisah, setelah petualangan di rindam dan memutuskan pulang kampung, semester II diawali dengan perlombaan PKM antar mahasiswa baru se-universitas. Serangkaian persiapan dilakukan demi hasil yang maksimal.


Lomba PKM antar maba

         Persiapan-persiapan itu antara lain adalah dengan pelatihan presentasi, public speaking dan pembuatan slide show. Beruntung bagi kami, pihak birokrat mendukung langkah kami mengikuti perlombaan tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan menyediakan tenaga ahli yang melatih kami. Terbukti latihan kami sangat berguna pada perlombaan di kemudian hari.
         Saya begitu ingat hari itu adalah hari sabtu. Hari dimana kami bertarung dalam lomba PKM atas nama fakultas masing-masing.  Kami dibagi berdasarkan kategori lomba. Ada PKM-P, PKM-M, PKM-K, dan PKM-GT. Entah ada berapa kategori, yang saya ingat cuma itu. PKM-K adalah kategori kewirausahaan. Pukul 8 pagi, saya, Dipta, Rohman, dan Setya masuk ke ruangan dengan gagah, memakai almameter kebanggaan berwarna biru tua. Ada 20 kelompok yang berlomba dalam ruangan ini. Namun, tak ada pengambilan nomor antrian siapa yang akan presentasi lebih dulu. Setiap kelompok harus siap apabila dipanggil oleh juri. Jujur saja, ini menambah kegugupan para peserta. Satu persatu kelompok pun maju.  Sampai pukul 3 sore, kelompok kami belum juga dipanggil padahal peserta yang maju sudah 18 kelompok. Pada akhirnya kami harus menerima kenyataan bahwa kami adalah peserta ke 20 alias terakhir yang maju pada hari itu. Juri yang memanggil kelompok kami sempat terkejut melihat judul PKM kami: Devil Donat Makanan halal Tak Berdosa. Memang dari judul saja orang bakal ngeh.  Judul ini ciptaan Setya, begitu pula ide donat yang rasanya pedas ini. Bisa dibilang, Setya adalah dalang utama di balik tersusunnya PKM ini. Kami pun presentasi…

Saat Presentasi...
     Dipta, yang membuka presentasi memulainya dengan cukup konyol. Doi lupa akan nama juri dan membuat seluruh peserta yang saat itu sudah lesu, tertawa dan cukup terhibur. Presentasi dilanjutkan berturut-turut oleh saya, Setya dan terakhir adalah Rohman dan cukup sukses.  Peserta terhibur, juri pun juga terhibur. Kemudian saya heran apakah kami ini kelompok yang sedang presentasi atau sebagai sekumpulan laki-laki penghibur, saya galau. Padahal yang kami lakukan adalah berusaha untuk serileks mungkin. Sampai-sampai salah satu juri menantang kami untuk ber-stand-up-comedy.

               
Dan Pengumuman Pemenang!
       Keesokan harinya, kami, sekumpulan maba ingusan kembali di kumpulkan di sebuah bangunan bernama widyaloka. Tujuannya adalah untuk mengumumkan hasil lomba yang baru selesai kemarin. Seingat saya, sambil bercanda target kami waktu itu adalah merebut juara 5 (target macam apa ini?). Saat yang mendebarkan itu tiba, pihak panitia satu persatu mengumumkan pemenang. Kami gugup diiringi dengan candaan yang tak lepas. Sampai pada akhirnya pada pengumuman...
      “Astaghfirullah, apa ini juara 3 Devil Donut Makanan Halal Tak Berdosa!” ucap sang pemberi pengumuman. Rupanya panitia harus minta ampun dulu hanya untuk sekedar menyebut judul  PKM kami.
     Alhamdulillah, kami menyabet juara 3. Kami bangga dengan ini karena kami adalah juara satu-satunya yang berasal dari fakultas kami. Diharapkan akan lebih banyak juara dari fakultas kami sehingga kampus kami semakin berprestasi.

Saya sangat bahagia pada hari itu…Ini adalah salah satu momen terbaik di hidup saya..



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Catatan Selama Pandemi

Pindah

5 Hal Ini Jangan Diabaikan Bila Ingin Selamat Hidup di Kalimantan